BintanPos.Com
Nasional

Buntut Antigen Bekas Kualanamu, Seluruh Direksi KF Diagnostika Dipecat

BINTANPOS.COM – Ramai diperbincangkan, kasus alat tes antigen bekas di Bandara Kualanamu bikin resah masyarakat di tengah pandemi Corona yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Kementerian BUMN memecat seluruh direksi Kimia Farma Diagnostika (KFD).

“Setelah melakukan pengkajian secara menyeluruh, langkah (kemacetan) ini mesti diambil. Selanjutnya, hal yang dikuasai hukum merupakan ranah dari aparat yang disebutkan,” kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangannya, Minggu (16/5/2021) seperti dilansir dari detikcom.

Untuk diketahui, Erick Thohir telah muncul langsung oleh kasus itu. Surat pemecatan kepada seluruh direksi KF Diagnostika pun turun.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., (Telkom) menggelar peringatan 25 tahun penawaran umum perdana (IPO) dan mengeluarkan Perangko khusus dalam acara tersebut, Kamis (19/11/2020).

Masalah yang terjadi di Kualanamu adalah masalah yang direspons secara profesional dan serius. Setelah melakukan penilaian secara terukur dan berlandaskan semangat tata kelola perusahaan yang baik, maka langkah tegas diambil.

Terkait kasus alat tes antigen bekas di Kualanamu, Erick Thohir seluruh BUMN yang terikat pada kesepakatan bersama untuk bertindak profesional sesuai dengan nilai inti yang dicanangkan, yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Apa yang terjadi dalam kasus tes antigen bekas di Kualanamu yang bertentangan dengan nilai inti tersebut.

“Karena memang sudah tidak sejalan dengan nilai inti tersebut, maka tidak memandang siapa dan apa jabatannya, maka kami persilakan untuk berkarier di tempat lain,” kata Erick Thohir.

Erick Thohir menjelaskan ada kelemahan sistem yang membuat kasus antigen bisa terjadi. Hal ini berdampak luas bagi kepercayaan masyarakat. Menurut Erick, sebagai perusahaan layanan kesehatan rasa kepercayaan yang diperoleh dari kualitas pelayanan menjadi hal yang tidak bisa ditawar.

“Akumulasi dari seluruh hal tersebut membuat kami berkewajiban untuk mengambil langkah ini. Ini bukan langkah untuk menghukum, tapi langkah untuk menegakkan dan memastikan bahwa seluruh BUMN punya komitmen untuk melayani, melindungi, dan bekerja untuk kepentingan masyarakat,” kata Erick Thohir.

Saat ini, auditor independen sedang bekerja untuk memeriksa semua lab yang ada di bawah Kimia Farma. (mg1)

Related posts

Kemenkes: Kasus Malaria RI Masih Tertinggi Kedua di Asia

admin

Presiden: Indonesia Akan Tetap Impor Beras

admin

Bappenas Gagas Pemanfaatan Data Regsosek Untuk Penyaluran Zakat

Redaksi BintanPos