Pemerintah Jerman menyetujui uji klinis pertama untuk vaksin COVID-19 atau virus Corona.
Institut Federal untuk Vaksin dan Obat Biomedis mengatakan vaksin ini dikemabangkan oleh perusahaan biotech BioNTech di Mainz, Jerman.
“Proses persetujuan diberikan dalam empat hari,” begitu dilansir CNN mengutip pernyataan dari Institut Federal.
Proses uji klinis ini akan melibatkan 200 orang relawan berusia 18 – 55 tahun. Mereka akan diberikan dosis obat berbeda.
Uji klinis tahap kedua bakal fokus pada relawan yang dianggap memiliki resiko lebih tinggi.
Manajemen BioNTech mengatakan vaksin ini bernama BNT162, yang dikembangkan perusahaan farmasi Pfizer.
Uji klinis juga akan dilakukan di Amerika Serikat setelah mendapat persetujuan untuk pengujian pada manusia.
Secara terpisah, satu vaksin virus Corona dalam proses penelitian di Oxford University di Inggris.
Uji coba vaksin lainnya juga digelar di Imperial College, Inggris, dan akan berlangsung pada Juni 2020.
Tim peneliti di Imperial College, London, telah melakukan uji coba ini pada hewan sejak Februari 2020.
Tim mendapat persetujuan pemerintah untuk mempercepat proses pengujiannya.
“Kami mencari sukarelawan untuk uji coba kami pada Juni. Mereka akan menjadi relawan pertama yang mencoba vaksin ini,” kata Profesor Robin Shattock.
Dia mengatakan ada risiko saat uji klinis. Namun, tim ahli berusaha menghilangkan risiko ini sebaik mungkin.
Pemerintah Cina juga dikabarkan sedang melakukan uji klinis vaksin sejak pekan lalu.
Sebuah perusahaan swasta AS juga melakukan uji klinis vaksin virus Corona sejak dua-tiga pekan lalu.