BintanPos.Com
berita-pilihan

Drama Hukum 1 Dekade Berakhir, Bos Samsung Lee Jae-yong Bebas dari Tuduhan Penipuan

MAHKAMAH Agung Korea Selatan resmi membebaskan pimpinan Samsung Group, Lee Jae-yong, dari seluruh tuduhan penipuan terkait kasus merger kontroversial tahun 2015. Putusan ini sekaligus mengakhiri drama pertarungan hukum selama lebih dari sepuluh tahun dan sempat mengguncang dunia bisnis Korea Selatan.

Lee Jae-yong, cucu pendiri Samsung dan pemimpin de facto perusahaan sejak 2014, sebelumnya dituduh melakukan manipulasi saham dan akuntansi dalam proses penggabungan dua anak perusahaan: Samsung C&T dan Cheil Industries, senilai sekitar USD 8 miliar.

Namun, dalam putusan final yang dibacakan Kamis, 17 Juli 2025, Mahkamah Agung menegaskan bahwa tidak ditemukan pelanggaran hukum dalam merger tersebut, serta menyatakan bahwa perlakuan akuntansi di Samsung Biologics juga sah. Ini menjadi penguatan atas dua vonis bebas sebelumnya di pengadilan tingkat pertama dan banding.

“Mahkamah Agung telah secara jelas menyatakan bahwa merger dan praktik akuntansi yang dilakukan sah menurut hukum,” kata pengacara Samsung dalam pernyataan resminya, dilansir dari BBC. “Kami mengapresiasi keputusan pengadilan setelah proses hukum yang menyeluruh selama lima tahun.”

Tuduhan terhadap Lee bermula setelah ayahnya, Lee Kun-hee, mengalami serangan jantung dan koma pada 2014. Lee Jae-yong disebut-sebut mempercepat pengambilalihan kendali atas Samsung melalui merger yang dianggap merugikan pemegang saham minoritas. Jaksa menilai merger itu sebagai bagian dari skema pewarisan kekuasaan menggunakan cara-cara ilegal.

Pada 2024, pengadilan distrik di Seoul memutuskan Lee tidak bersalah atas seluruh dakwaan. Jaksa sempat mengajukan banding, namun pengadilan tinggi dan akhirnya Mahkamah Agung tetap memutuskan bahwa Lee tidak melakukan pelanggaran hukum.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena berkaitan dengan chaebol — konglomerat keluarga besar yang memiliki pengaruh besar dalam perekonomian Korea Selatan. Banyak pihak menilai putusan ini akan menjadi penentu arah baru dalam hubungan antara kekuasaan bisnis dan hukum di Negeri Ginseng.

Pertarungan hukum Lee Jae-yong terjadi di tengah tantangan besar yang dihadapi Samsung, termasuk persaingan ketat di pasar teknologi global dan tekanan terhadap kinerja saham perusahaan. Dengan putusan ini, Lee diprediksi dapat lebih fokus dalam memimpin transformasi Samsung ke era teknologi baru, termasuk pengembangan kecerdasan buatan dan semikonduktor.***

Related posts

APBNP 2025 Berpotensi Disusun Ulang, Penerimaan Pajak Turun Tajam

admin

Kondisi Terkini Fiersa Besari Setelah Insiden Pendakian di Puncak Carstensz

admin

BTN Kenalkan KPR Subsidi Indonesia dalam Forum Keuangan Berkelanjutan Dunia

admin