Site icon BintanPos.Com

Ali Berawi Resmi Diberhentikan dari Otorita IKN, Berikut Warisan yang Ditinggalkan

Setelah menunggu lima bulan sejak mengajukan pengunduran diri pada 7 Februari 2025, Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D., akhirnya resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital (THD) Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).

Keputusan tersebut tertuang dalam Petikan Keputusan Presiden RI Nomor 111/TPA Tahun 2025 yang diteken Presiden Prabowo Subianto pada 1 Juli 2025.

Dalam surat keputusan itu, pemberhentian Ali Berawi berlaku efektif sejak pelantikan pengganti, disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan kontribusinya. Dilansir dari Kompas.com, Ali Berawi menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh jajaran Otorita IKN. Ia juga mendoakan kesuksesan pembangunan IKN sebagai bagian dari masa depan Indonesia.

Pilar Penting Konsep Smart Forest City

Pria yang akrab disapa Ale itu merupakan sosok sentral di balik pengembangan IKN sebagai smart forest city—kota hutan cerdas—yang berlandaskan lima prinsip utama: hijau, tangguh, berkelanjutan, inklusif, dan cerdas.

Sejak menjabat Deputi THD pada 2022, ia memimpin perencanaan, penyusunan master plan, dan pelaksanaan berbagai kebijakan strategis untuk mewujudkan transformasi digital dan hijau di kawasan ibu kota baru.

Berikut sejumlah capaian besar yang ditinggalkannya:

1. Digitalisasi Infrastruktur Kota

Di bawah kepemimpinannya, IKN membangun infrastruktur digital modern berbasis teknologi Internet of Things (IoT). Di antaranya adalah pemasangan 40 sensor kebakaran hutan, sensor banjir, sensor kualitas udara, serta lebih dari 90 CCTV dengan teknologi video analitik. Tak hanya itu, dibangun pula Security dan Network Operation Center (SOC/NOC) serta Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk mitigasi ancaman siber.

Salah satu tonggak penting lainnya adalah pengoperasian Integrated Command and Control Center (ICCC) tahap 1 di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) yang memungkinkan pengawasan kota secara real-time, bekerja sama dengan TNI, Polri, dan instansi terkait.

2. Akselerasi Energi Hijau

Dalam sektor energi, Ale menggagas dan memantau langsung operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di WP-5 IKN. Sejak beroperasi Februari 2024, pembangkit ini telah menghasilkan 11,55 GWh energi hijau—setara dengan pengurangan 5.490 ton emisi karbon atau sebanding dengan penanaman 7,5 juta pohon.

3. Layanan Digital dan Tata Kelola Data

Ale turut memprakarsai layanan publik digital seperti aplikasi IKNOW yang mencatat lebih dari 197 ribu pengunjung IKN. Ia juga meluncurkan Portal Satu Data Nusantara, sistem basis data nasional terintegrasi untuk efisiensi lintas sektor. Sistem e-Government pun diperkuat lewat peluncuran Aplikasi Perizinan dan sistem pendukung pemindahan ASN ke IKN yang efisien dan transparan.

4. Pemetaan Berbasis AI dan Pengawasan Wilayah

Transformasi digital yang digagas Ale mencakup penggunaan drone dan teknologi AI untuk pemetaan geospasial. Kamera pengawas dilengkapi dengan AI analytics yang mampu mengenali objek, mendeteksi insiden, dan mendukung sistem keamanan publik.

5. Tata Kelola Teknologi dan Pengembangan SDM

Selama menjabat, Ale menyusun sejumlah dokumen penting seperti Cetak Biru Kota Cerdas NusantaraEnterprise Architecture, dan panduan Bangunan Gedung Cerdas (BGC). Ia juga mendorong lahirnya regulasi keamanan data, termasuk NSPK Satu Data Nusantara dan ISO Kebijakan Privasi Data.

Tak hanya infrastruktur dan sistem, perhatian juga diberikan pada pengembangan SDM. Ale menginisiasi pelatihan teknologi seperti Coding MumSolar Mum, dan pelatihan IT untuk difabel, dengan 120 peserta dilatih dalam dua tahun. Program edukatif Rumah Teknologi Nusantara pun telah menarik lebih dari 14.000 pengunjung.

Di luar Otorita IKN, Ale adalah profesor Teknik Sipil dan Lingkungan di Universitas Indonesia dan Direktur Eksekutif Center for Sustainable Infrastructure Development (CSID UI). Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia dan Ketua Dewan Pengawas Forum Organisasi Profesi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Pada 9 Juni 2025, Ale menerima gelar Doktor Kehormatan dari Peter the Great St. Petersburg Polytechnic University (SPbPU), Rusia. Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya di bidang teknologi dan kerja sama internasional. Namanya juga tercatat empat tahun berturut-turut (2021–2024) dalam daftar 2 persen Ilmuwan Terbaik Dunia versi Elsevier dan Stanford University.***

Exit mobile version